PENJELASAN DARI TIM MEDIS RUMAH SAKIT DARI KEJADIAN DEBORAH


Berita Aktual - Rumah Sakit Mitra Keluarga Kalideres buka suara mengenai kasus Deborah Simanjorang, anak perempuan Henny Silalahi yang meninggal dunia pada Minggu, 3 September 2017, sebelum sempat dimasukkan ruang PICU. Disebutkan sebelumnya, Henny Silalahi merasa apa yang dilakukan Mitra Keluarga Kalideres (yang menolak menerima Deborah masuk ruang PICU harus membayarkan uang sebesar Rp 11 juta) yang membuat nyawa anak perempuan nomor empatnya itu meninggal.

Dalam keterangan pers yang diterima oleh ahli penelitian kedokteran, Sabtu 9 September 2017, ada beberapa penjelasan juga kebenaran dari kejadian tersebut:

1. Pasien Deborah Simanjorang yang terdaftar sebagai Tiara Deborah) berusia empat bulan, berat badan 3,2 kilogram datang ke IGD MItra Keluarga Kalideres pada 3 September 2017 pukul 03.40 pagi WIB dalam keadaan tidak sadar dan kondisi tubuh tampak membiru.

Pasien dengan riwayat lahir premature memiliki riwayat penyakit jantung bawaan (PDA) dan keadaan gizi kurang baik. Dalam pemeriksaan didapatkan napas berat dan banyak berdahak, saturasi oksigen sangat rendah, nadi 60 kali per menit, suhu badan 39 derajat celcius.

Pasien segera dilakukan tindakan penyelamatan nyawa berupa penyedotan lendir, dipasang selang ke lambung dan (pasang selang napas), lalu dilakukan pemompaan oksigen dengan menggunakan tangan melalui selang napas, infus, obat suntikan, dan diberikan pengencer dahak (nebulizer). Pemeriksaan laboratorium dan radiologi segera dilakukan.

Kondisi setelah dilakukan intubasi lebih baik, sianosis (kebiruan) berkurang, saturasi oksigen membaik, walaupun kondisi pasien masih sangat kritis. Dokter juga menjelaskan kondisi pasien kepada sang ibu. Kemudian disarankan untuk penanganan di ruang khusus ICU.

2. Ibu pasien mengurus di bagian administrasi, dan dijelaskan oleh petugas tentang biaya rawat inap ruang khusus ICU, tetapi ibu pasien menyatakan keberatan mengingat kondisi keuangan.

3. Ibu pasien kembali ke IGD, dokter IGD menanyakan kepesertaan BPJS kepada ibu pasien, dan menyatakan punya kartu BPJS. Dokter pun menawarkan kepada ibu pasien untuk dibantu sarankan ke RS yang bekerjasama dengan BPJS, demi keadaan biaya perawatan pasien.

Ibu pasien setuju. Dokter pun membreluat surat rujukan dan kemudian pihak RS berusaha menghubungi beberapa RS yang merupakan mitra BPJS. Dalam proses pencarian RS tersebut, baik keluarga pasien maupun pihak rumah sakit kesulitan mendapatkan tempat.

4. Pukul 09.15 WIB, keluarga mendapatkan tempat di salah satu rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Dokter rumah sakit tersebut menghubungi dokter Mitra Keluarga Kalideres untuk menanyakan kondisi Deborah. Sementara memberikan informasi sesama dokter, perawat yang menjaga dan memantau sang bayi, memberitahukan kepada dokter bahwa kondisi pasien mendadak menurun.

5. Dokter segera melakukan pertolongan pada pasien. Setelah melakukan resusitasi jantung paru selama 20 menit, segala usaha yang dilakukan tidak dapat menyelamatkan nyawa sang bayi.


PENJELASAN DARI TIM MEDIS RUMAH SAKIT DARI KEJADIAN DEBORAH

Previous
Next Post »